Gerbang Berkah
Apa itu Gerbang Berkah
- “Gerbang Berkah” merupakan akronim dari “Gerakan Membangun Kebersamaan yang Agamis di Sekolah”.
- Program ini dirancang sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka dan penguatan Profil Pelajar Pancasila di sekolah-sekolah Kabupaten Kuningan.
- Tidak hanya di sekolah, program ini juga diterapkan di lingkungan internal Disdikbud—untuk pegawai, guna menciptakan suasana kerja yang harmonis dan berlandaskan nilai keagamaan & kebersamaan.
Tujuan dan Fokus Utama
Program Gerbang Berkah memiliki beberapa tujuan, antara lain:
- Menumbuhkan nilai-moral, etika, dan sikap toleransi di antara warga sekolah (siswa, guru, staf) serta lingkungan pendidikan.
- Menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, harmonis, dan produktif, di mana kebersamaan dan keagaman dijaga.
- Meningkatkan kualitas pelayanan, produktivitas, dan kesejahteraan psikologis di lingkungan sekolah dan institusi terkait.
Kegiatan dan Pelaksanaan
Beberapa kegiatan yang dijalankan dalam program ini antara lain:
- Kegiatan rutin tiap hari Jumat di sekolah: misalnya shalat Duha atau Jumat berjamaah, pengajian bersama, tausiyah singkat (kuliah 7 menit), dan makan bersama siswa/guru sebagai simbol kebersamaan.
- Aksi “membawa bekal” atau tidak jajan sebagai bagian dari budaya berbagi dan hemat serta mempererat kebersamaan.
- Di lingkungan Disdikbud: pembinaan kebersamaan antar pegawai, penguatan nilai-keagamaan, dan budaya kerja yang positif.
- Peluncuran resmi program di sekolah (contoh: SMP Negeri 2 Cibingbin) dengan pengukuhan pengurus kelompok sekolah (MKKS) juga.
Mengapa Program ini Penting
- Karena pendidikan karakter dan religiusitas makin dianggap sebagai bagian penting dari sistem pendidikan — bukan hanya aspek akademik. Program ini memperlihatkan bahwa sekolah juga berdiri sebagai komunitas yang mendukung nilai-kehidupan.
- Karena lingkungan sekolah yang harmonis dan inklusif akan mendukung proses pembelajaran yang efektif dan suasana sekolah yang positif untuk siswa maupun guru/staf.
- Karena keterkaitan dengan arah kebijakan nasional/regional: Kurikulum Merdeka dan Profil Pelajar Pancasila mengharuskan sekolah tidak hanya fokus pada konten tetapi juga pada kompetensi karakter dan sosial-emosional siswa.
Catatan & Tips
- Untuk sekolah atau institusi yang akan menjalankan ini: penting untuk menyusun rundown kegiatan yang jelas (misalnya setiap Jumat pagi dimulai dengan sambutan, doa bersama, pengajian, makan bersama).
- Libatkan semua warga sekolah (tidak hanya siswa, tetapi guru, staf kebersihan, kantin, bahkan orang tua) agar kebersamaan terasa nyata.
- Dokumentasikan kegiatan (foto, video) sebagai bagian evaluasi dan publikasi agar program makin dikenal dan diterima.
- Pastikan kegiatan keagamaan atau kebersamaan ini bersifat inklusif dan menghormati keberagaman (agama, latar belakang).
